Haid, menjadi halangan wajib bagi wanita. Untuk wanita Islam, hal ini diwajarkan bisa membatalkan puasa maupun ibadah yang lain. Karena memang, itu sudah kodratnya wanita, pastinya nanti berapa hari batal puasa itu haru digantikan dengan yang lain.
Ketahui, bahwa selama haid, wanita Islam juga ada pantangan tersendiri dalam beribadah, apalagi pas puasa wajib. Hal biologis ini, juga mempengaruhi wanita dalam hal fisik maupun mental, jadi tidak sanggup dan tidak dibolehkan untuk berpuasa.
Kalau boleh tahu, pantangannya seperti apa?
Pantangan Wanita saat Haid dalam Islam
Pantangan ini, bisa ditemui dalam penjelasan Al hafidz Ibnu Hajar, dalam Fathul Bari. Mengatakan bahwa:
“Larangan salat bagi perempuan haid adalah perkara yang telah jelas karena kesucian dipersyaratkan dalam salat dan perempuan haid tidak dalam keadaan suci. Adapun puasa tidak dipersyaratkan di dalamnya kesucian maka larangan puasa bagi perempuan haid itu sifatnya adalah ta’abudi (hal yang berkaitan dengan ibadah).”
Pantangan Wanita saat Haid dalam Masa Ramadhan
Berikut, adalah pantangannya:
1. Salat
Saat sedang mens atau haid, tidak diperbolehkan oleh Islam untuk beribadah salat. Hal ini, sesuai dengan HR Bukhari dan Muslim, yang mengatakan bahwa “Apabila haid datang, tinggalkanlah salat,”. Sesuai penjelasan di atas, wanita tidak sedang suci saat mengalami haid. Jadi anggap saja masih kotor.
2. Membaca Al-Qur’an
Ternyata, wanita juga tidak diperbolehkan untuk membaca Al-Qur’an. Larangan ini, sesuai sabda Rasulullah SAW, yang mengatakan bahwa: “Orang junub dan wanita haid tidak boleh membaca sedikit pun dari Al-Qur’an,” (HR. Tirmidzi).
3. Melakukan Tawaf
Saat wanita melaksanakan haji, dan posisi lagi haid, maka untuk proses tawaf tidak diperbolehkan. Jadi, dilarang beribadah sementara waktu karena tidak berada dalam keadaan suci. Hal ini, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, kepada Aisyah, yaitu:
“Kerjakanlah segala yang dikerjakan oleh orang yang sedang berhaji, tetapi jangan melakukan tawaf,” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Berpuasa
Tidak boleh berpuasa, pasti dalam Islam, bagi yang sedang haid. Entah puasa wajib, maupun sunnah. Dalam sebuah hadist, mengatakan bahwa:
‘”Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat,’” (HR. Muslim).
5. Berhubungan Seks
Tidak diperbolehkan, untuk wanita melakukan hubungan seks. Malah hal ini wajib dihindari, atau hukumnya haram. Jadi, dilarang berjimak, antara suami dan istri. Hal ini, dijelaskan dalam firman Allah SWT (QS. Al-Baqarah ayat 222), yaitu:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang mahîdh. Katakanlah, ‘Ia adalah gangguan.’ Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah amat bersuci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kamu,” (Al-Baqarah ayat 222).
6. Berdiam Diri di dalam Masjid
Berdiam diri di dalam masjid, ternyata juga dilarang dalam Islam, bagi wanita haid. Selain wanita haid, seseorang yang masih dalam keadaan junub juga tidak boleh masuk ke dalam masjid. Menurut Al-Fiqhul Manhaji ‘ala Madzhabil Imamis Syafi’i, dikhawatirkan kedua hal itu, dapat mengotori masjid.
7. Memegang atau Membawa Mushaf
Memegang atau membawa mushaf, ternyata juga tidak boleh untuk wanita haid. Mushaf sendiri, adalah lembaran-lembaran berjilid yang menghimpun ayat-ayat suci Al-Qur’an secara urut dan utuh. Menurut mazhab Syafi’i, larangan ini, juga berlaku untuk yang berhadas besar maupun kecil.
Itulah, penjelasan mengenai pantangan saat Ramadhan, maupun hari biasa untuk wanita haid.
Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini