Pasangan Posesif. Bagaimana Cara Mengatasinya?

Pasangan posesif, adalah momok yang sering ditakuti atau dihindari oleh pasangan. Karena hal itu sama saja dengan mengekang dan tak jadi bebas, padahal belum menikah (terikat janji). Mengekang boleh, tetapi jangan berlebihan, karena suatu hal yang berlebihan tidak baik bukan?

Menjadi diri sendiri perlu, karena mempunyai pasangan bukan berarti mempunyai hak sepenuhnya untuk mengatur kita. Bagaimana tidak? kita hanya diatur oleh Tuhan yang Maha Esa yang menciptakan semuanya. Jadi kembalikan semua cara dan usaha hanya milik Allah.

Ciri Pasangan Posesif

Ketahui, terdapat ciri-ciri yang mengindikasikan jika pasanganmu adalah posesif atau toxic, diantaranya:

  1. Tidak pernah menghargai kamu.
  2. Cemburu secara berlebihan.
  3. Selalu mengancam.
  4. Selalu mengontrol.
  5. Emosi tidak stabil.
  6. Perlu tahu kabar atau keadaanmu setiap saat.
  7. Sering mengkritik.
  8. Menjauhkan kamu dari orang lain.
  9. Dia tidak memiliki banyak teman.
  10. Ingin mengetahui privasi pasangan di luar batas.
  11. Selalu menghubungi kamu di saat melakukan kegiatan luar.
  12. Sangat manipulatif dan sesumbar bahwa kamu beruntung memiliki dia.
  13. Selalu mengatasnamakan cinta, padahal kenyataannya tidak.

Cara Menghadapi atau Mengatasi Pasangan Posesif

1. Bicarakan secara Baik-baik

Sifat posesif, biasanya muncul karena suatu keadaan atau kondisi yang mana memicu hal tersebut. Sehingga perlu ditanya baik-baik, apa yang mendasari ia menjadi posesif seperti ini. Bicarakan baik-baik dengan pasangan, agar menemukan solusi.

Kamu, perlu membantu pasangan untuk menemukan rasa apa saja yang memicu dan ditakuti sehingga ia jadi posesif. Bantu pasangan dengan mengatasi rasa tidak aman tersebut. Dari situ, hubungan sehat akan terjaga dan langgeng.

Artikel Terkait  Baru Menikah? Pilih Kontrak Rumah atau Sewa Apartemen?

2. Tunjukkan Kasih Sayang Kepadanya

Ini perlu, agar pasangan tidak curiga dan bisa dimulai dengan genggaman tangan dengan tatapan keyakinan, hanya ia satu-satunya yang sedang ada dalam hati. Kemudian, berikan pelukan sederhana atau kata-kata yang indah, yang bisa meyakinkan ia dalam waktu lama.

Saat kamu memiliki pasangan yang insecure, maka ini adalah PR besar yang harus dipelajari. Mengingat, pasangan yang insecure pasti ada rasa takut dan kebanyakan pikirannya negatif jika sudah terancam akan masalah hubungan. Pasangan berubah pun, sudah menjadi tanda tanya besar.

3. Libatkan Pasangan dalam Tempatnya

Munafik jika ada orang yang mengatakan bahwa libatkan pasangan dalam semua hal, yang benar adalah libatkan pasangan sesuai dengan tempatnya. Karena setiap orang butuh privasi, begitu juga dengan pasangan. Ajak ia dengan sering, misal minta tolong suatu hal atau pergi bersama bisa.

Semakin sering kamu melibatkan pasangan dalam batas wajar, maka chemistry yang ada akan semakin terpupuk erat, dan dari kerekatan itulah saling mengenal masing-masing. Jadi tahu kekurangan dan kelebihan tanpa kaget.

4. Buat Pasangan jadi Percaya Diri

Positive thinking itu perlu, agar bisa menumbuhkan rasa percaya pada pasangan. Kamu bisa ajak pasanganmu untuk masuk ke dalam lingkunganmu dalam berteman. Jadi, dia tidak curiga sekaligus yakin bahwa kamu bisa dipercaya. Benefitnya, kamu bisa memperkaya kualitas dirinya dalam bersosialisasi.

Kamu, bisa mengajak pasanganmu untuk belajar bersama atau mengikuti kursus mengenai open minded dan personal branding. Karena itu perlu, demi menunjang kita dalam hal pekerjaan, kehidupan, dan lain sebagainya. Jangan sampai, jadi orang yang tak maju.

5. Coba Ajak Dia Terbuka untuk Cerita k

Tidak hanya terbuka pada pasangan, tetapi sahabat atau kerabat dekatnya, jika dirasa masih belum nyaman untuk curhat seluruhnya. Kadang, ada orang yang nyaman curhat masalah hubungannya, dengan orang lain yang sama sekali tidak dikenal. Karena pikirnya aman.

Artikel Terkait  Mengapa Banyak Pernikahan yang Tidak Bahagia

Jangan lupa, untuk merayunya dari hati. Karena saat dari hati, maka semuanya bisa diterima secara maksimal. Siapa tahu, hasilnya juga maksimal. Pilih waktu yang tepat, agar emosinya tepat dan masih belum tersulut emosi, sehingga tidak bisa berpikir jernih dalam menyelesaikan suatu masalah.

6. Ajak Pasangan untuk Menenangkan Diri

Entah merenung, atau ingin waktu sendiri, jika dirasa memang perlu, maka berilah waktu kepada pasangan. Karena kadang dengan sifat posesif, memunculkan pertengkaran yang tidak ada habis-habisnya dan salah paham.

Jangan sampai, masih membahas saat emosi. Ketahuilah, bahwa emosi yang salah, melukai diri sendiri dan orang lain, terutama pasangan. Jadi, hati-hati dalam bersikap dan berkata. Karena apa yang kamu perbuat tidak bisa sama seperti awal atau pertama.

Jadi, sudah tahu bagaimana cara mengatasi atau menghadapi pasangan yang posesif?

 


Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini


Tinggalkan komentar